Kamis, 23 Juli 2020

Rancangan dan Model Sistem

Contoh kasus sistem informasi: Rancangan Sistem Informasi Website Pembayaran Zakat Online dalam Menghadapi Situasi Wabah Covid-19

 

Untuk membuat suatu sistem informasi, diperlukan rancangan dan model sistem, seperti berikut.

1.    Gambarkan model sistem dalam bentuk DFD level 0 dan DFD level 1

DFD level 0


DFD level 1

 

2.    Buatlah rancangan HIPO dalam bentuk VTOC


3.    Buatlah rancangan Menu dan sub menu aplikasi


4.    Buatlah rancangan minimal 2 antarmuka Input data



Sub Sistem Pengolahan Data yang Dikembangkan Sesuai dengan Fungsi-fungsi yang Ada di dalam Organisasi

Rabu, 22 Juli 2020

Contoh kasus sistem informasi: Rancangan Sistem Informasi Website Pembayaran Zakat Online dalam Menghadapi Situasi Wabah Covid-19

Pandemi Covid-19 yang menghantui dunia hingga berbagai negara tidak dapat melakuka aktivitas seperti semestinya, termasuk negara kita, Negara Indonesia. Keadaan yang seperti ini, semua kegiatan dibatasi dan bahkan kita dituntut untuk melaksanakan semua kegiatan secara virtual dengan harapan pandemi cepat berakhir. Untuk melaksankan kegiatan secara virtual dapat dikatakan sulit tetapi dapat juga dikatakan mudah. Bagi seseorang yang sudah mengetahui dan memahami perkembangan teknologi dapat dengan mudah menyesuaikan melakukan kegiatan virtual seperti sekarang ini. Tetapi, tidak sedikit juga yang masih kesulitan untuk menyesuaikan melakukan kegiatan secara virtual.

Oleh karena itu, berbagai kalangan dan berbagai pihak sekarang ini berlomba-lomba untuk menyesuaikan keadaan dengan membentuk sistem informasi yang dapat diakses dengan mudah dan tidak melanggar aturan dari pemerintah saat pandemi Covid-19 ini. Dalam pembuatan sistem informasi digunakan beberapa hal/bahan seperti entitas yang terlibat, atribut pada masing-masing entitas, entitas kerelasian antar entitas yang terjadi, dan ERD (Entity Reliationship Diagram) pada sistem yang akan dibuat. Misalkan pada lembaga pengumpulan zakat dapat dibuat suatu Rancangan Sistem Informasi Website Pembayaran Zakat Online dalam Menghadapi Situasi Wabah Covid-19. Untuk membuat rancangan tersebut, maka harus dibuat dan dikumpulkan terlebih dahulu bahan yang dibutuhkan seperti entitas yang terlibat, atribut pada masing-masing entitas, entitas kerelasian antar entitas yang terjadi, dan ERD (Entity Reliationship Diagram) pada sistem tersebut. Pada blog kali ini akan dijelaskan mengenai rancangan tersebut dengan penjelasan sebagai berikut.

 

Rancangan Sistem Informasi Website Pembayaran Zakat Online dalam Menghadapi Situasi Wabah Covid-19

 

1.     Identifikasi semua entitas yg terlibat

Entitas yang terlibat pada Rancangan Sistem Informasi Website Pembayaran Zakat Online dalam Menghadapi Situasi Wabah Covid-19 yaitu:

a.     User

User merupakan seseorang yang akan memberikan/menyalurkan zakat.

b.     Nomor Rekening

Nomor rekening ini merupakan nomor rekening user.

c.     Sistem Website Zakat Online

Sistem website zakat online merupakan sistem utama pelaksanaan zakat online, perihal pemilihan zakat dan lain sebagainya.

d.     Admin

Admin pada sistem ini merupakan DKM atau pengurus/panitia zakat.

2.     Identifikasi semua atribut pada masing-masing entitas

a.     User

Atribut pada entitas user yaitu id user sebagai primary key, nama, nomor KTP, alamat, nomor telepon, dan password.

b.     Nomor Rekening

Atribut pada entitas nomor rekening yaitu id rekening sebagai primary key, nama, nomor telepon, dan password.

c.     Sistem Website Zakat Online

Atribut pada entitas sistem website zakat online yaitu id sistem sebagai primary key, nomor zakat, nomor telepon, maps, dan waktu pembayaran.

d.     Admin

Atribut pada entitas admin yaitu id admin sebagai primary key, nama, dan password.

3.     Identifikasi semua entitas kerelasian antar entitas yg terjadi

·           Entitas user berelasi dengan entitas nomor rekening yaitu memiliki (user memiliki nomor rekening) berarti user harus memiliki rekening.

·           Entitas user berelasi dengan entitas sistem website zakat online yaitu membayar zakat (user membayar zakat sistem website zakat online), berarti user menadakan untuk membayar zakat pada sistem website zakat online.

·           Entitas nomor rekening berelasi dengan entitas sistem website zakat online yaitu pembayaran (user pembayaran nomor rekening), berarti user melakukan pembyaran dengan nomor rekening.

·           Entitas sistem website zakat online berelasi dengan entitas admin yaitu memiliki (sistem website zakat online memiliki admin), berarti sistem website zakat online memiliki dan dimiliki oleh admin zakat agar dapat mengakses dan dapat diakses.

4.     Gambar ERD (Entity Reliationship Diagram)

 



Senin, 04 Mei 2020

Sistem Informasi Manajemen Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta (UTS)

BAGIAN PERTAMA
Model Umum Pengolahan Data dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM)
 


 Sistem Informasi Manajemen Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
1.      Sistem Informasi Perguruan Tinggi
1).      Komponen input, proses, informasi, dan database yang diperlukan
·         Input: data mahasiswa, pegawai, dosen, mata kuliah, akademik, E-learning, perpustakaan, jadwal belajar mengajar, registrasi.
·         Proses: penginputan dan pengolahan data.
·         Informasi: jadwal kuliah mahasiswa, jadwal mengajar dosen, daftar buku di perpustakaan, nilai mahasiswa, daftar mahasiswa, daftar dosen dan pegawai.
·         Database: entitiy mahasiswa, dosen, mata kuliah, kelas, fakultas, buku di perpustakaan, pegawai.
2).      Proses input, proses, informasi, dan database
·         Input: proses pemasukan data dan prosedur pengolahan data ke dalam komputer melalui alat input seperti keyboard.
·         Proses: data diolah sesuai dengan proses yang telah dimasukkan, seperti membuat daftar mata kuliah yang diambil mahasiswa.
·         Informasi: diketahui jadwal kuliah tiap mahasiswa/KRS mahasiswa, jadwal mengajar dosen, daftar buku di perpustakaan, nilai mahasiswa/KHS, daftar mahasiswa, daftar dosen dan pegawai yang akan ditampilkan pada alat output seperti monitor dan printer.
·         Database: menghubungkan tiap entitiy mahasiswa, dosen, mata kuliah, kelas, fakultas, buku di perpustakaan, pegawai.
2.      Sistem Informasi Akademik
1).      Komponen input, proses, informasi, dan database yang diperlukan
·         Input: data mahasiswa, dosen, mata kuliah, nilai mahasiswa.
·         Proses: penginputan dan pengolahan data.
·         Informasi: jadwal kuliah mahasiswa, jadwal mengajar dosen, nilai mahasiswa.
·         Database: entitiy mahasiswa, dosen, mata kuliah, nilai mahasiswa.
2).      Proses input, proses, informasi, dan database
·         Input: proses pemasukan data dan prosedur pengolahan data mahasiswa, dosen (seperti nama, NIM, NIK), mata kuliah, nilai mahasiswa ke dalam komputer melalui alat input seperti keyboard.
·         Proses: data diolah sesuai dengan proses yang telah dimasukkan, seperti membuat daftar mata kuliah yang diambil mahasiswa.
·         Informasi: diketahui jadwal kuliah tiap mahasiswa/KRS mahasiswa, jadwal mengajar dosen, nilai mahasiswa/KHS yang akan ditampilkan pada alat output seperti monitor dan printer.
·         Database: menghubungkan tiap entitiy mahasiswa, dosen, mata kuliah, kelas, fakultas, buku di perpustakaan, pegawai.
3.      Sistem Informasi Perpustakaan
1).      Komponen input, proses, informasi, dan database yang diperlukan
·         Input: data mahasiswa, pegawai, dosen, daftar buku perpustakaan.
·         Proses: penginputan dan pengolahan data.
·         Informasi: daftar buku di perpustakaan, daftar peminjam buku.
·         Database: entitiy mahasiswa, dosen, buku di perpustakaan.
2).      Proses input, proses, informasi, dan database
·         Input: proses pemasukan data dan prosedur pengolahan data mahasiswa, dosen (seperti nama, NIM, NIK), daftar buku perpustakaan (seperti judul buku, letak buku, penerbit, dll) ke dalam komputer melalui alat input seperti keyboard.
·         Proses: data diolah sesuai dengan proses yang telah dimasukkan, seperti membuat daftar mata kuliah yang diambil mahasiswa.
·         Informasi: diketahui peminjam buku, daftar buku yang ada di perpustakaan dan letaknya yang akan ditampilkan pada alat output seperti monitor dan printer.
·         Database: menghubungkan tiap entitiy peminjam (mahasiswa, dosen), buku di perpustakaan.
4.      Sistem Informasi Akademik
1).      3 contoh data yang diperlukan sebagai input
·         Nama, NIM, jurusan, fakultas, mata kuliahyang diambil dari tiap mahasiswa,
·         Nama, NIK/NIDN, jurusan, fakultas, mata kuliah yang diajar dari tiap dosen,
·         Nilai mata kuliah dari tiap mahasiswa yang diberikan oleh dosen.
2).      3 contoh informasi sebagai hasil dari pengolahan data
·         KRS (daftar mata kuliah yang diambil) dan KHS (nilai yang didapatkan pada matkul yang diambil) tiap mahasiswa
·         KHS (nilai yang didapatkan pada matkul yang diambil) tiap mahasiswa
·         Jadwal mengajar dosen
3).      Proses yang dilakukan dari data dan informasi
·         Dengan menginputkan data nama, NIM, jurusan, fakultas, mata kuliah yang diambil dari tiap mahasiswa maka akan menjadi KRS (Kartu Rancangan Studi),
·         Dengan menginputkan nilai mata kuliah dari tiap mahasiswa yang diberikan oleh dosen KHS (Kartu Hasil Studi) tiap mahasiswa
·         Dengan menginputkan data nama, NIK/NIDN, jurusan, fakultas, mata kuliah yang diajar dari tiap dosen didapatkan jadwal mengajar tiap dosen.
5.      Tingkatan Proses Manajemen pada Sistem Informasi Perguruan Tinggi
1).      Top level
Pada level ini menduduki tingkatan manajemen yang paling tinggi/manajemen puncak. Pada Perguran Tinggi yang menduduki level ini yaitu seorang Rektor dan Wakil Rektor yang memiliki tanggung jawab pada seluruh kegiatan dalam perguruan tinggi. Seorang Rektor dan Wakil Rektor harus memiliki keterampilan konsep dengan tugas memimpin Perguruan Tinggi secara keseluruhan  agar dapat membentuk tim kerja yang baik, bawahan atau bagian-bagian yang baik.
2).      Middle level
Manajemen tingkat ini merupakan manajemen standar. Pada Perguruan Tinggi diduduki oleh Kepala Bagian, baik itu Kepala Bagian Akademik, Administrasi, Kemahasiswaan, dan lain-lain. Kepala Bagian ini menjadi penghubung antara top level dengan low level. Kepala Bagian tugasnya membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para low level dalam mengembangkan rencana-rencana sesuai dengan tujuannya serta memiliki tanggung jawab terhadap manajemen tertinggi.
3).      Low level
Tingakatan ini merupakan tingkatan terakhir yang sering disebut manajemen lini pertama. Pada Perguruan Tinggi diduduki oleh Dekan Fakultas dan Ketua Jurusan yang berhubungan langsung dengan tenaga operasional dengan tugas menjabat serta mengawasi petugas-petugas operasional dan bertanggung jawab terhadap manajemen yang lebih tinggi.

BAGIAN KEDUA
6.      Terkait kondisi COVID-19, sistem informasi yang dibutuhkan yaitu sistem e-learning yang ringan (kecil) dalam segi Mbps dan dapat digunakan oleh seluruh pihak baik mahasiswa, karyawan, maupun dosen untuk saling bertatap muka melalui online. E-learning tersebut dapat digunakan untuk dibuka semua mahasiswa dengan dosen tetap dapat membuka materi dan menjelaskan ke dosennya, seperti aplikasi zoom tetapi hanya untuk ruang lingkup perguruan tinggi sehingga kemanannya terjamin. Kemudian, e-learning tersebut juga dapat mendeteksi mata kuliahnya berjalan lancar dan tepat atau tidak.
7.      Kegiatan/aktivitas/peran yang telah dilakukan selama Pandemi COVID-19 adalah sebagai berikut.
  • Membantu pekerjaan ibu,
  •  Berkreasi dengan memasak,
  • Kuliah online,
  • Mengerjakan tugas kuliah,
  • Mengikuti penelitian dengan dosen,
  • Mengikuti seminar/kajian online, seperti kajian online, kelas menulis, seminar cerita beasiswa,
  • Membantu sekolah online adik dan saudara.
  • Memperhatikan informasi perkembangan kasus COVID-19.